si lelaki,
yang nakal,
bermain sepenuh perhatian,
itu aku.
nakal,
tapi penuh kasih dihati,
dalam tapi,
ada sesuatu harapan sepi.
aku,
yang hilang dan mencari,
kasih ayah,
yang sembunyi,
tidak jumpa,
walau aku masih mencari,
walau dia masih lagi berdiri.
bukan kasih sayang dari dia yang aku risaukan,
tetapi untuk kelak,
ketika aku adalah bapa,
buatkan aku,
kelu,
dan lidahku kaku.
ingin saja,
ReplyDeleteaku bermain bola,
atau berjalan,
berpimpin tangan dengannya,
tapi itu sia-sia,
cuma cerita,
tiada benarnya.
perghh... indah puisinya bro..
ReplyDeletekeep it up :D
waahh~
ReplyDeletemmg indah!
hahaha, bakal menjadi ayah, bagus...bila tuh?
ReplyDeletekasih seorang ayah itu sentiasa ada,
ReplyDeletetanpa sengaja dilihatkannya.
Ady:Terima kasih..
ReplyDeletechentaMAYA:wah,betul ke?=)
Leman:Bro,bujang lagi,hehe=)
izzy:ayah aku lain kot..
kasih sayang seorang bapa terlihat dari doa setiap malamnya...
ReplyDeleteQa:tapi,bapa saya melupakan..
ReplyDelete