Mulut aku dikoyak-rabak,
biar saja puisi yang berbicara.
bila malam nanti,
bukan aku yang dimimpi,
entah hadir bila lagi,
hanya janji tinggal janji.
bila kisah itu nanti,
jadi cerita sebelum pagi,
bila malam tiba lagi,
tidur tanpa basuh kaki.
ah,
mulut aku dikoyak-rabak,
biar saja puisi bicara.
No comments:
Post a Comment
Okey, aku rasa kalau korang bagi komen dekat entry aku korang lagi cool